Calon downline adalah orang yang akan menjadi downline, atau orang yang akan diajak untuk bergabung dengan Matrix Platinum. Karena sebagai calon maka kedudukan calon masih berada diluar jaringan. Untuk membantu memajukan sebuah jaringan, maka calon downline harus terpilih. Karena tidak semua dari mereka berminat dalam bisnis ini. Pemilihan calon downline dapat didasarkan pada beberapa kriteria, diantaranya jenis kelamin, umur, tingkat pendidikan dan profesi.
a. Jenis Kelamin
Jenis kelamin menjadi kriteria pertama dalam pemilihan calon downline. Karena baik pria maupun wanita berhak untuk menjadi downline. Dari hasil pengamatan dan pengalaman beberapa upline menunjukan bahwa jenis kelamin telah menjadi salah satu masalah dalam memilih calon downline. Ternyata minat pria lebih tinggi dari wanita. Dengan alasan pria lebih bebas beraktifitas dalam menjalan bisnis ini. Karena dalam memilih calon downline lebih ditujukan pada pria.
b. Umur
Umur menjadi kriteria kedua dalam pemilihan calon downline. Karena bisnis ini tidak diperboleh orang yang telah berusia dibawah 17 tahun. Umur dibagi kedalam tiga katagori. Katagori pertama, orang yang berusia antara 17 – 25 tahun. Katagori dua, orang yang berusia antara 25 – 35 tahun. Katagori tiga, orang yang berusia antara 35 – 45 tahun. Katagori empat, orang yang berusia diatas 45 tahun. Dari hasil pengamatan menunjukan bahwa oarngorang yang termasuk katagori dua dan tiga memiliki minat paling tinggi. Kekuatan menjadi salah satu alasannya. Karena itu pilihkan calon downline yang berumur dibawah 45 tahun dan diatas 25 tahun.
c. Tingkat Pendidikan
Pendidikan menjadi kriteria ketiga dalam pemilihan calon downline. Karena bisnis ini tidak ditentukan oleh tingkat pendidikan. Tingkat pendidikan dibagi kedalam tujuh katagori, yaitu Sekolah Dasar (SD), Sekolah Lanjutan Pertama (SLA), Sekolah Lanjutan Artas (SLA), Diploma Tiga (D3), Strata Satu (S1), Strata Dua (S2) dan Strata Tiga (S3). Dari hasil pengamatan menujukan bahwa bisnis ini lebih diminati oleh orang yang berpendidikan antara SLA hingga S1. Sulit mendapatkan pekerjaan menjadi salah satu alasannya. Karena itu carilah calon downline yang berpendidikan antara SLA hingga S1.
d. Status
Status menjadi kriteria keempat dalam pemilihan calon downline. Karena bisnis ini tidak memandang status. Baik yang sudah kawin maupun yang belum kawin memiliki hak yang sama. Kawin dan tidak kawin menjadi katagorinya. Dari hasil pengamatan menunjukan bahwa orang sudah kawin memiliki minat lebih besar dari orang belum kawin. Memenuhi kebutuhan hidup menjadi alasan kuatnya. Karena itu carilah calon downline yang sudah kawin.
e. Profesi
Profesi menjadi kriteria kelima dalam pemilihan calon downline. Karena bisnis ini tidak memandang profesi. Profesi dibagi menjadi enam katagori, yaitu pegawai pemerintah, pengusaha, wiraswasta, pedagang, dan buruh. Dari hasil pengamatan menunjukan bahwa bisnis ini sebagian besar diminati oleh wiraswasta, pedagang dan buruh serta pegawai pemerintah golongan bawah. Peghasilan yang rendah menjadi salah satu alasan kuatnya. Karena itu carilah calon downline yang berprofesi wiraswasta, pedagang, buruh dan pegawai pemerintah tingkat bawah.
a. Jenis Kelamin
Jenis kelamin menjadi kriteria pertama dalam pemilihan calon downline. Karena baik pria maupun wanita berhak untuk menjadi downline. Dari hasil pengamatan dan pengalaman beberapa upline menunjukan bahwa jenis kelamin telah menjadi salah satu masalah dalam memilih calon downline. Ternyata minat pria lebih tinggi dari wanita. Dengan alasan pria lebih bebas beraktifitas dalam menjalan bisnis ini. Karena dalam memilih calon downline lebih ditujukan pada pria.
b. Umur
Umur menjadi kriteria kedua dalam pemilihan calon downline. Karena bisnis ini tidak diperboleh orang yang telah berusia dibawah 17 tahun. Umur dibagi kedalam tiga katagori. Katagori pertama, orang yang berusia antara 17 – 25 tahun. Katagori dua, orang yang berusia antara 25 – 35 tahun. Katagori tiga, orang yang berusia antara 35 – 45 tahun. Katagori empat, orang yang berusia diatas 45 tahun. Dari hasil pengamatan menunjukan bahwa oarngorang yang termasuk katagori dua dan tiga memiliki minat paling tinggi. Kekuatan menjadi salah satu alasannya. Karena itu pilihkan calon downline yang berumur dibawah 45 tahun dan diatas 25 tahun.
c. Tingkat Pendidikan
Pendidikan menjadi kriteria ketiga dalam pemilihan calon downline. Karena bisnis ini tidak ditentukan oleh tingkat pendidikan. Tingkat pendidikan dibagi kedalam tujuh katagori, yaitu Sekolah Dasar (SD), Sekolah Lanjutan Pertama (SLA), Sekolah Lanjutan Artas (SLA), Diploma Tiga (D3), Strata Satu (S1), Strata Dua (S2) dan Strata Tiga (S3). Dari hasil pengamatan menujukan bahwa bisnis ini lebih diminati oleh orang yang berpendidikan antara SLA hingga S1. Sulit mendapatkan pekerjaan menjadi salah satu alasannya. Karena itu carilah calon downline yang berpendidikan antara SLA hingga S1.
d. Status
Status menjadi kriteria keempat dalam pemilihan calon downline. Karena bisnis ini tidak memandang status. Baik yang sudah kawin maupun yang belum kawin memiliki hak yang sama. Kawin dan tidak kawin menjadi katagorinya. Dari hasil pengamatan menunjukan bahwa orang sudah kawin memiliki minat lebih besar dari orang belum kawin. Memenuhi kebutuhan hidup menjadi alasan kuatnya. Karena itu carilah calon downline yang sudah kawin.
e. Profesi
Profesi menjadi kriteria kelima dalam pemilihan calon downline. Karena bisnis ini tidak memandang profesi. Profesi dibagi menjadi enam katagori, yaitu pegawai pemerintah, pengusaha, wiraswasta, pedagang, dan buruh. Dari hasil pengamatan menunjukan bahwa bisnis ini sebagian besar diminati oleh wiraswasta, pedagang dan buruh serta pegawai pemerintah golongan bawah. Peghasilan yang rendah menjadi salah satu alasan kuatnya. Karena itu carilah calon downline yang berprofesi wiraswasta, pedagang, buruh dan pegawai pemerintah tingkat bawah.